Kupang, detakpasifik.com – Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 14/D.II Lanud El Tari Simone Aldrin Mongan beserta pengurus menghadiri kegiatan road show percepatan penurunan stunting di wilayah Provinsi NTT. Kegiatan yang diselenggarakan Dharma Pertiwi dan dipimpin Ketua Umum Hetty Andika Perkasa beserta rombongan dilaksanakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis (15/9/2022).
Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa dan rombongan memulai rangkaian road show tersebut dengan memberangatkan secara simbolis tim bakti sosial (baksos) dan meninjau kegiatan MOP/MOW/implant/IUD di RSUD Komodo, Merombok.
Setelahnya, di Kantor Bupati Manggarai Barat membuka kegiatan sosialisasi pekarangan pangan lestari kepada 100 orang gabungan Persit KCK, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini, Bhayangkari dan ibu-ibu PKK daerah, demo masak menu gizi seimbang dan pemberian bingkisan makanan tambahan bernutrisi tinggi kepada ibu hamil dan anak di bawah 2 tahun. Serta penyerahan bantuan sosial kepada masyarakat sekitar secara simbolis.
Hadir pada kegiatan itu, Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo, Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat, Paban IV/Komsos Ster TNI Kolonel Inf Jacky Ariestanto, Kadispers Lanud El Tari Kolonel Adm Akhmad Hudi dan para pejabat TNI dan Pemda lainnya.
Cegah stunting
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, kegiatan ini dikemas untuk mempercepat penurunan stunting di NTT dengan melakukan bakti sosial dalam berbagai bentuk.
“Baksos pertama bentuknya KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) atau penyuluhan yang dirangkai demo masak menggunakan bahan produk lokal untuk mencegah stunting, karena baksos ini dikemas untuk mempercepat penurunan stunting,” ujar Hasto dikutip dari Kompas.com.
Dia menyatakan, Provinsi NTT menjadi provinsi dengan tingkat prevalensi stunting paling tinggi di Indonesia yakni 37,8.
“Itulah kenapa NTT menjadi daerah prioritas dalam penurunan stunting,” kata Hasto.
Hasto menyebutkan, banyak sekali keluarga yang rentan stunting. Mereka adalah keluarga yang masih ingin hamil, dan miliki anak bayi tapi tidak memiliki sumber air bersih, tidak memiliki rumah layak huni –kumuh.
Selain itu, keluarga rentan stunting termasuk juga keluarga yang terlalu muda, yang usia menikahnya muda, dan hamil di bawah 20 tahun. Lalu keluarga terlalu tua, yang usianya sudah di atas 35 tahun tapi masih ingin hamil.
(dp/kpl)