Kupang, detak-pasifik.com – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (SIAGA) akan menerapkan pola kepemimpinan yang berbeda ketika dipercaya memimpin NTT 5 tahun ke depan.
Komitmen ini disampaikan Calon Gubernur Simon Petrus Kamlasi (SPK) saat berorasi di hadapan puluhan ribu massa pendukung pada kampanye akbar di Lapangan Lasitarda, Kota Kupang, Rabu (13/11/2024) belum lama ini.
Dalam orasinya yang penuh semangat, SPK berbicara dengan tulus tentang visinya untuk NTT. Menurut SPK, NTT merupakan provinsi yang kaya akan budaya dan potensi alam. Untuk itu, pembangunan untuk kesejahteraan rakyat menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Paket SIAGA.
Oleh karena itu, pola kepemimpinan berbeda yang dimaksudkan SPK adalah tidak lagi duduk di balik meja saja. Kantor yang sesungguhnya bagi SPK adalah di lapangan, di desa-desa, di rumah-rumah penduduk.
“Sebagai seorang anak dari keluarga biasa, saya tahu bagaimana rasanya hidup di tengah keterbatasan. Jika nanti saya dipercaya memimpin NTT, rumah saya adalah rumah rakyat. Saya akan bersama mereka, turun langsung ke bawah, melihat langsung kondisi mereka, bahkan jika kemalaman, saya akan tidur bersama rakyat,” ujar SPK dalam kampanyenya yang dihadiri oleh puluhan ribu pendukung.
Pria yang lahir di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada 14 April 1975 itu tumbuh besar dalam kesederhanaan. Ia menyadari betul bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa merasakan dan memahami perjuangan rakyatnya.
Ia menginginkan NTT bukan hanya dipimpin dari atas, tetapi dari tengah-tengah rakyat yang sesungguhnya, dengan menyelami langsung kehidupan mereka. Sebagai seorang mantan prajurit TNI, SPK juga mengedepankan disiplin, keberanian, dan dedikasi yang telah dia pelajari selama bertugas.
“Di TNI, saya diajarkan untuk selalu berada di barisan terdepan, tidak pernah mundur dari tantangan. Saya ingin mengaplikasikan nilai-nilai itu untuk membangun NTT,” tegas SPK.
Lebih lanjut, SPK juga mengungkapkan bahwa jika terpilih menjadi gubernur NTT, ia akan memilih untuk bekerja dari lahan masyarakat, mendengar langsung keluh kesah dan berkolaborasi untuk menemukan solusi terbaik dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada.
“Bukan hanya janji manis di atas panggung, tapi saya ingin hadir di tengah-tengah masyarakat. Lahan masyarakat akan menjadi tempat saya bekerja. Di sana, kita bisa berdiskusi, berkolaborasi, dan bersama-sama memajukan NTT. Saya ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar bermanfaat bagi rakyat, bukan hanya untuk segelintir orang,” ungkap pria yang dikenal tegas dan berjiwa sosial tinggi ini.
Dalam kesempatan tersebut, SPK juga menekankan pentingnya kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama dalam visi misinya. Ia menyadari betul bahwa NTT, meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, masih menghadapi masalah serius dalam hal pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Oleh karena itu, SPK berjanji untuk mengutamakan pembangunan yang merata, terutama di daerah-daerah terpencil yang selama ini terabaikan.
“NTT harus bangkit. Kita harus memberikan perhatian lebih kepada daerah-daerah yang selama ini jauh dari pembangunan. Saya ingin memastikan bahwa setiap anak NTT bisa mendapatkan pendidikan yang layak, setiap warga bisa merasakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dan setiap daerah bisa menikmati kemajuan yang setara,” tambahnya.
Dengan latar belakangnya yang sederhana, kedekatannya dengan rakyat, serta tekadnya yang kuat untuk membawa perubahan, SPK berharap bisa menjadi pemimpin yang dapat dipercaya dan dicintai oleh rakyat NTT. Ia ingin agar NTT menjadi provinsi yang lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih memperhatikan kebutuhan masyarakatnya, tanpa membedakan siapa pun.
Kampanye SPK di Kota Kupang ini menambah semangat bagi masyarakat NTT yang ingin melihat perubahan nyata dalam kehidupan mereka. Dengan komitmen untuk selalu dekat dengan rakyat dan membawa suara mereka ke dalam kebijakan, SPK yakin bahwa NTT bisa mencapai kemajuan yang lebih besar. (*)