Kupang, detakpasifik.com – Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau dikenal Nono adalah aset berharga bagi dunia pendidikan dan daerah. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat mendampingi Nono kembali ke Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Senin (30/1/2023).
Peraih juara 1 Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition 2022 itu sebelumnya ke Jakarta untuk berkunjung ke Kantor Pusat Astra Internasional, bertemu dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim dan juga tampil dalam berbagai podcast dan acara televisi nasional.
Nono disambut meriah dan penuh suka cita oleh masyarakat Amarasi Selatan, para guru SD Inpres Buraen 2, dan siswanya. Selain disambut dengan tarian adat, Nono juga digendong dan diarak menuju rumahnya yang terletak di Kelurahan Buraen RT 08/RW 02.
Abacus Brain 2022
Nono adalah siswa kelas 2 di Sekolah Dasar (SD) Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT.
SD Inpres Buraen 2 merupakan sekolah binaan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslin (YPA-MDR). Dari sana, Nono mengikuti kompetisi tingkat dunia: International Abacus World Competition, Abacus Brain 2022.
Kompetisi itu diikuti sekitar 7.000 siswa dari seluruh dunia. Dan Nono, bocah berusia 7 tahun itu berhasil berada di posisi pertama. Dia mengalahkan peserta dari belahan dunia lain: Qatar dan Amerika Serikat yang menempati posisi kedua dan ketiga.
Abacus World Competition merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh siswa Abacus Brain Gym di seluruh dunia. Skor dinilai dari jumlah file yang dikerjakan siswa selama satu tahun.
Satu file terdiri dari 10 soal. Tiap file yang dihitung untuk penilaian minimal mendapat nilai 70. Kompetisi ini ditutup dan pemenangnya diumumkan pada akhir Desember 2022 lalu. Nono juga merupakan peraih juara lomba olimpiade matematika internal sekolah binaan Astra.
Nono yang cerdas
Wagub Josef menyebutkan, Nono memiliki kecerdasan yang luar biasa di bidang pendidikan. Dia telah berprestasi di dunia internasional. Sudah seharusnya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Nono.
“Sangat membanggakan. Bahwa Nono yang adalah siswa kelas 2 SD Inpres Buraen 2 berhasil meraih juara 1 tingkat dunia dalam kompetisi matematika,” kata Josef dalam keterangannya.
Prestasi Nono harus memotivasi masyarakat juga anak-anak lainnya bahwa berasal dari daerah terpencil, tidak mengalahkan tekad untuk bersaing dan berkompetisi secara sehat.
Menurut Josef, Provinsi NTT memiliki banyak anak-anak yang cerdas. Hanya saja mereka membutuhkan ruang dan kesempatan menjadi seperti Nono.
Untuk itu, dibutuhkan semangat kolaboratif dan sinergitas antara lembaga pendidikan, masyarakat, pemerintah, serta stakeholder lainnya menyediakan ruang kompetisi, ataupun kegiatan-kegiatan menarik lainnya yang menunjang kapasitas intelektual anak.
“Saya sangat berterima kasih kepada kedua orang tua dan guru SD Inpres Buraen 2 yang memiliki andil besar dalam mendidik Nono. Juga kepada Yayasan Pendidikan Astra, dan segenap Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang.”
“Kita berharap agar Nono tetap dibimbing dengan baik ke depannya,” lanjut Josef.
“Kita mengharapkan agar kemampuan peserta didik dapat meraih prestasi melalui kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten hingga provinsi, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), serta Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N),” kata Bupati Kupang Jerry Manafe yang hadir dalam kesempatan itu.
(dp)