Profesi Konselor: Stres atau Tidak?

Whatsapp Image 2022 11 27 At 15.11.10
Endah Puji Astuti.

Untuk mewujudkan fungsi tersebut, anggota dari profesi tersebut harus menampilkan pelayanan khusus: yang dilandaskan atas teknik serta metode intelektual dan skill tertentu sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing.

Oleh Endah Puji Astuti, Guru di SMP N 1 Jiken Kabupaten Blora

Konselor adalah tenaga profesional yang memiliki kualifikasi profesional spesialis dalam bidang bimbingan dan konseling yang diakui dan  dengan akreditasi di bidang itu. Konselor menjalankan peran yang  berbeda dengan psikoterapis. Peran primer konselor adalah melaksanakan konseling.

Baik konseling individual, konseling kelompok,  konseling keluarga, konseling karier, konseling pendidikan, konsultasi dengan guru, konsultasi dengan orangtua, dan evaluasi layanan bimbingan dan konseling, serta memfasilitasi rujukan ke lembaga atau ahli di luar lingkungan sekolah.

Dari segi perkembangan, peran konselor sekolah pada tiap tingkatan adalah unik. Namun semuanya terfokus pada hubungan interpersonal dan intrapersonal. Konselor yang bekerja di sekolah harus fleksibel dan berkemampuan dalam mengetahui bagaimana cara bekerja dengan anak-anak, orangtua, dan personel sekolah lainnya yang kadang dari berbagai lingkungan dan mempunyai sudut pandang yang berbeda pula.

Konselor harus memahami situasi apa yang paling tepat ditangani dengan cara apa (melalui konseling, konsultasi, dan sebagainya). Di Indonesia, konselor sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa: “Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor dinyatakan bahwa: “Konselor adalah tenaga pendidik profesional yang telah menyelesaikan pendidikan akademik strata satu (S1) program studi Bimbingan dan Konseling dan program Pendidikan Profesi Konselor dari perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.”

Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa: “Konselor adalah pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal sarjana pendidikan (S1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor.” Dan, “Guru Bimbingan dan Konseling adalah pendidik yang berkualifikasi akademik minimal sarjana pendidikan (S1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan dan Konseling”.

Konselor sebagai pendidik profesional melakukan pelayanan konseling sebagai salah satu upaya pendidikan untuk membantu individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan tuntutan lingkungan. Konseling sebagai profesi diperuntukan bagi individu-individu normal yang sedang menjalani proses perkembangan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan agar mencapai perkembangan optimal, kemandirian dan kebahagiaan dalam menjalani berbagai kehidupan.

Konseling membantu individu mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan sosial, dan kecerdasan inestetik, sehingga dapat diwujudkannya manusia yang berhasil sebagai pribadi mandiri (makhluk individu), sebagai elemen dari sistem sosial yang saling berinteraksi dan mendukung  satu sama lain (makhluk sosial), dan sebagai pemimpin bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di muka bumi (makhluk Tuhan).

Konseling sebagai profesi bantuan (helping profession) adalah konsep yang melandasi peran dan fungsi konselor di masyarakat dewasa ini. Profesi konselor sebagai profesi bantuan adalah profesi yang anggota-anggotanya dilatih khusus dan memiliki lisensi atau sertifikat untuk melakukan sebuah layanan unik dan dibutuhkan oleh masyarakat, yaitu layanan konseling.

Konselor melaksanakan konseling untuk membantu individu-individu normal yang sedang menjalani proses perkembangan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan agar mencapai perkembangan optimal, kemandirian dan kebahagiaan dalam menjalani berbagai kehidupan.

Konselor menggunakan keterampilan konseling dengan maksud dan tujuan utama membantu individu-individu (klien) mengembangkan keterampilan pribadi dan kekuatan batin (inner strength) agar mereka dapat menciptakan kebahagiaan di  dalam kehidupannya sendiri dan orang lain (Nelson-Jones, 2003).

Konselor membantu klien untuk menolong dirinya sendiri dengan menggunakan keterampilan konseling untuk mengembangkan kapasitas klien dalam menggunakan potensi manusianya. Baik sekarang maupun di masa datang. Konselor sebagai profesi bantuan bertugas membantu manusia mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi atau optimal, dan mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Manusia adalah segala-galanya bagi pelayanan konseling. Ini berarti bahwa hakikat tujuan konseling harus bertolak dari sistem nilai dan kehidupan yang menjadi rujukan manusia yang ada dalam sistem kehidupan tersebut. Teori dan konsep konseling yang dikuasai konselor didasarkan pada sistem kehidupan sosial dan budaya tertentu belum tentu berlaku bagi sistem kehidupan sosial dan budaya lain. Untuk itu diperlukan perspektif sosiologis tentang hakikat tujuan konseling dan kehidupan individu yang hendak dilayani.

Konselor sebagai profesi yang bersifat membantu memiliki landasan ilmu dan teknologi serta wilayah praktik yang jelas yang dapat dibedakan dengan profesi-profesi lain yang bersifat membantu. Ilmu dan teknologi merupakan dasar dan andalan bagi konselor untuk terselenggaranya pelayanan profesi konseling, yang diarahkan, dibimbing dan dijaga oleh kode etik yang secara  khusus disusun untuk profesi tersebut. Konselor sebagai profesi bantuan, fondasi bagi konselor sebagai disiplin ilmu diperoleh  dari disiplin keilmuan psikologi.

Kontribusi psikologi meliputi teori dan proses konseling, asesmen standar, teknik konseling individu dan kelompok, dan pengembangan karier serta teori-teori pengambilan keputusan. Wilayah spesialisasi bidang psikologi memiliki kontribusi lebih  jauh untuk bangunan pengetahuan yang di atasnya para konselor bekerja.

Utamanya, bangunan ini dibentuk oleh psikologi pendidikan dan studi-studinya tentang teori belajar, pertumbuhan dan perkembangan manusia dan implikasinya bagi lingkup pendidikan. Psikologi sosial membantu konselor mengerti pengaruh-pengaruh situasi sosial bagi individu. Termasuk pengaruh lingkungan dan perilaku tertentu.

Psikologi ekologis menyoroti studi lingkungan dan bagaimana individu mencerap, dibentuk dan mempengaruhi lingkungannya.  Psikologi perkembangan membantu konselor memahami mengapa dan bagaimana individu tumbuh dan berubah sepanjang hidup mereka.

Klik dan baca juga:  Perguruan Tinggi di Indonesia: Lembaga Sosial atau Lembaga Ekonomi

Kita harus mengakui jika ikatan disipliner terkuat bagi profesi konselor adalah dengan bidang psikologi, namun kita juga harus mengakui kontribusi penting ilmu-ilmu lain bagi profesi konseling, sebagai contoh, sosiologi memberi kontribusi bagi pengertian tentang kelompok-kelompok manusia dan pengaruhnya terhadap pranata dan perubahan  sosial.

Antropologi menyediakan bagi para konselor pemahaman tentang budaya-budaya manusia, yang pada gilirannya menyediakan rambu-rambu bagi cara bersikap dan memandang anggota-anggotanya. Biologi membantu konselor memahami organisme manusia dan keunikannya. Sedangkan profesi kesehatan membuat kita sadar pentingnya kesejahteraan hidup dan pencegahan dari penyakit, penyimpangan dan gangguan baik mental maupun fisik (Hartono & S., 2013).

Konselor di Indonesia harus mempunyai dasar keilmuan pendidikan yang kuat, karena ”konselor” sebagai salah satu jenis tenaga  kependidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan membantu konselor memahami proses pemberdayaan dan pembudayaan manusia yang sedang berkembang menuju kepribadian mandiri untuk dapat membangun dirinya sendiri dan masyarakat.

Melalui pendidikan konselor membantu manusia berkembang ke arah bagaimana dia harus menjadi dan berada, karena pendidikan harus bertolak dari pemahaman tentang hakikat manusia. Pendidikan berupaya memahami manusia dalam segala  hal aktualisasinya, kemungkinannya, dan pemikirannya, bahkan memahami perubahan yang dapat diharapkan terjadi pada diri manusia.

Profesi seperti konselor tentunya diharapkan mampu untuk membantu individu-individu yang mengalami suatu permasalahan psikologis. Seperti stres, depresi, dan bimbang dalam menentukan pilihan. Dan oleh karena tugas dan spesialisasi yang dimiliki oleh konselor, membuatnya dipercaya sebagai agen penyelesaian suatu masalah yang dihadapi oleh konseli-konseli yang datang meminta bantuannya.

Namun, ada hal yang menarik dan perlu untuk dikaji lebih mendalam dalam pengembangan pribadi konselor itu sendiri. Bagaimana kondisi psikologis dari konselor itu sendiri. Mungkinkah konselor terbebas dari tekanan-tekanan dalam hidupnya. Bisakah konselor menghilangkan stres dari dirinya, lalu bisakah konselor untuk mencegah supaya stres tersebut tidak datang lagi dalam hidupnya.

Kallat, 2011 stres merupakan aktivitas elektrokimia dalam tubuh manusia yang mana ketika stres individu menyekresi hormon kortisol dalam bagian otaknya, dan ketika peningkatan hormon kortisol juga ditandai dengan meningkatnya kadar stres individu tersebut.

Selain itu, stres pada kadar rendah juga meningkatkan sistem imunitas dari tubuh manusia itu sendiri dan tentunya hal ini bermanfaat untuk meningkatkan resistensi individu terhadap suatu penyakit. Berdasarkan penjelasan stres menurut pandangan Kallat, tentunya memunculkan suatu pertanyaan. Apakah stres yang dialami oleh individu semata-mata aktivitas elektrokimia otak saja? Lalu bagaimana aspek lainnya. Mungkinkah stres hanya disebabkan oleh aktivitas biologis saja, atau aktivitas psikologis saja.

Dan dalam tulisan ini, akan lebih membahas lebih mendalam lagi berkaitan dengan stres dan kaitannya dengan stres yang dialami konselor itu sendiri yang dipandang sebagai agen penyelesaian masalah termasuk stres.

Konsep stres

Setiap individu pasti mengalami berbagai tekanan dalam kehidupannya. Tekanan setiap individu itu juga berbeda-beda, serta penanganan atas tekanan itu yang berbeda-beda pula. Berbagai tekanan yang ada dapat menimbulkan stres bagi individu yang tidak mampu menangani tekanan-tekanan itu. Tidak mudah bagi setiap individu untuk dapat menangani tekanan-tekanan yang datang. Diperlukan proses belajar untuk dapat menangani hal itu.

Sebagai langkah awal yang penting adalah memahami penyebab dari stres itu, sehingga individu tersebut akan mampu menangani permasalahan itu. Komalasari, G. W. (2009) menyebutkan tiga penyebab timbulnya stres dari tekanan yang datang.

Yang pertama adalah sikap pandang yang negatif pada segala hal yang dihadapi. Selalu berpandangan negatif pada orang lain, situasi, kondisi, tempat, atau berbagai hal lain dalam kehidupannya. Sikap itu menimbulkan keputusasaan, karena menganggap segala sesuatu sudah tidak ada harapan.

Anggapan seperti, “Orang itu tidak bisa melakukan pekerjaan yang sulit ini” atau “Saya selalu mengalami hal buruk setiap harinya. Saya memang ditakdirkan untuk selalu gagal” ataupun, “Sangat berat untuk menghidupi keluarga saya. Saya sudah tidak mampu lagi!” dapat menyebabkan setiap individu kehilangan semangatnya untuk berusaha. Tanpa adanya semangat untuk maju dan disertai tekanan silih berganti menyebabkan seorang individu mengalami stres berat.

Penyebab kedua adalah sikap perfeksionis yang tak terkendali. Sikap perfeksionis ada kalanya dibutuhkan sebagai kegigihan dalam melakukan sesuatu. Tetapi, jika hal itu menjadi sesuatu yang berlebihan dan menuntut diri sendiri untuk selalu menjadi yang terbaik, hal itu akan dapat menyebabkan kekecewaan yang mendalam jika sesuatu yang telah dilakukan tidak berhasil sesuai harapannya.

Setiap individu dapat melakukan yang terbaik sesuai kemampuannya, bukannya paling baik di luar kemampuannya. Sikap itu menimbulkan ketegangan di dalam benak setiap individu karena tidak adanya titik puas untuk mencapai sesuatu dengan ketenangan, sehingga hal seperti itu dapat menyebabkan stres yang berat.

Penyebab yang ketiga adalah sikap yang berlebihan dalam menganalisis sesuatu. Hal ini terjadi pada seorang individu yang memiliki pekerjaan dengan pemikiran berat. Tuntutan pada pekerjaan agar sesempurna mungkin dengan ketelitian, ketepatan, serta kecepatan dalam mengerjakannya dapat menjadikan hal itu sebagai suatu beban yang sangat besar.

Beban yang terus dialami setiap harinya dengan porsi yang relatif sama besar akan menyebabkan stres. Seorang direktur perusahaan yang menghadapi ancaman krisis dituntut untuk dapat mengatasi masalah besar itu dengan sebaik-baiknya. Beban itu selalu membayanginya di mana pun dan kapan pun, sehingga beban itu sendiri yang menjatuhkannya.

Pengertian stres

Stres merupakan suatu keadaan di mana individu merasa tertekan, baik secara fisik maupun secara psikis. Yang mana penyebabnya bisa berasal dari dalam diri maupun dari lingkungan eksternal dimana individu berada.

Menurut beberapa ahli stres didefinisikan sebagai berikut: Losyk, Bob. 2015 mendefinisikan bahwa stres merupakan suatu respon terhadap persepsi kejadian fisik atau psikologis dari individu sebagai sesuatu yang potensial yang menimbulkan bahaya atau tekanan dalam aspek emosional.

Klik dan baca juga:  UKSW Menjadi Entrepreneurship Research University

Santrock (dalam rumahradhen) stres merupakan respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping). Masdudi (2011) juga menyatakan bahwa stres sebagai persepsi dari kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan individu untuk memenuhinya.

Berdasarkan definisi stres yang telah diungkapkan oleh beberapa ahli serta definisi yang telah dinyatakan oleh penulis dapat ditarik suatu benang merah bahwa stres merupakan suatu keadaan yang menekan. Stres merupakan suatu respon individu, dan stres merupakan suatu kesenjangan yang terjadi antara diri individu dengan lingkungan di mana dia berada.

Terjadinya stres

Stres merupakan suatu yang tidak terpisahkan dalam aktivitas psikis dan organologis manusia. Setiap harinya tentunya manusia mengalami dan menerima suatu rangsang baik dari dirinya sendiri seperti lapar, haus, hasrat seksual, dll. Maupun juga dari luar dirinya seperti panas matahari, sentuhan dengan individu-individu lain, maupun aktivitas lainnya.

Dari hal tersebutlah membuat individu yang bersangkutan memberikan suatu respon terhadap rangsangan yang ada, dan respon tiap-tiap individu tentunya berbeda dan hal ini menghasilkan tingkat stres yang berbeda-beda pula pada masing-masing individu.

Sebagai contoh, ketika ada dua individu diperhadapkan dengan objek ular. Individu A mungkin akan merasakan keringat dingin yang keluar dari kulitnya dan berusaha untuk lari menghindari objek tersebut. Sedangkan individu B justru mendekati ular tersebut dan berusaha menangkap ular tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa objek atau rangsang yang sama belum tentu akan menghasilkan respon yang sama antara individu satu dengan individu yang lainnya. Berkaitan dengan contoh yang telah diberikan, Masdudi (2014) mengatakan respon dari tiap-tiap individu tentunya bukanlah suatu hal yang sederhana, mengapa individu A lari dan individu B justru berusaha menangkap ular tersebut, apakah hanya karena individu B seorang yang suka kepada binatang dan individu A tidak suka pada binatang? Atau masih ada hal lain lagi yang membuat seseorang memberikan respon terhadap rangsang atau stressor dan berdampak pada tingkat stres tiap-tiap individu-individu?

Berkaitan dengan stres, Kallat (2011) menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Biopsikologi bahwa stres dipicu oleh suatu aktivitas hormon kortisol di otak individu sehingga individu mengalami keadaan yang dinamakan stres. Ketika individu stres hormon kortisol yang disebut juga sebagai hormon stres menjadi aktif.

Dalam kadar normal hormon tersebut memberikan efek yang positif sama halnya dengan stres itu sendiri, ketika stres itu tidak terjadi berkepanjangan maka akan meningkatkan sistem imunitas tubuh atau kekebalan tubuh. Akan tetapi ketika stres berlangsung dalam jangka yang panjang maka akan menyebabkan gangguan pada sistem memori individu. Pada individu yang mengalami depresi dalam pemindaian FMRI menunjukkan sekresi hormon kortisol yang jumlahnya melebihi dari kadar normal.

Selain tinjauan dari aspek biologis perlu kita melihat juga dari aspek lainnya. Dari sisi persepsi dan sudut pandang masing-masing individu juga turut ambil bagian dalam menentukan tingkat stres yang dialami oleh individu. Sebagaimana diberikan contoh 2 individu yang diperhadapkan dengan objek ular.

Mengapa A lari dan si B justru berusaha menangkapnya. Hal ini menunjukkan bahwa perspektif dari tiap-tiap individu berbeda, si A memandang ular adalah binatang yang berbahaya dan perlu untuk dijauhi sedangkan B memandang ular sebagai binatang yang membuatnya tertantang.

Selain sudut pandang, pengalaman yang dialami oleh tiap-tiap individu berkaitan dengan suatu hal tentunya turut memengaruhi responnya terhadap suatu keadaan. Berkaitan dengan pengalaman akan sedikit menyinggung teori Wilhelm Dilthey yang membahas tentang pengalaman. Menurut pandangan dari Dilthey dalam sebuah pengalaman terdapat tiga kerangka, yaitu nilai, maksud dan makna.

Dari pandangan Dilthey (Wattimena, 2010) ini dapat ditarik suatu sintesa bahwa pengalaman yang dialami seseorang mencakup 3 dimensi, yaitu dimensi masa lampau, masa kini, dan masa depan. Pengalaman saat ini yang telah dialami oleh individu baik itu menyenangkan ataupun menyakitkan tentunya menciptakan makna tersendiri bagi individu dan suatu hal yang telah terjadi dan telah dialami serta telah dimaknai akan menjadi patokan bagi individu untuk melangkah di kemudian hari.

Sebagai contoh, ketika seorang masih kecil dan mengalami penganiayaan oleh orang-orang disekitar, lalu dia memaknai hal itu sebagai suatu ancaman yang mengancam dirinya, kelak di kemudian hari dia akan memilih menjadi seorang yang sedikit bergaul dengan orang, karena peristiwa yang pernah dialami dan dimaknainya membuat suatu konsep untuk berhati-hati.

Namun hal ini juga bisa sebaliknya pula, melihat pemaknaan dari masing-masing individu. Sehingga pengalaman ini bisa dikatakan juga ikut dalam memengaruhi tingkat stres dari individu-individu.

Dampak stres

Melihat kembali definisi stres yang di awal tulisan ini yang menjelaskan bahwa stres merupakan suatu keadaan yang menekan individu baik secara fisik maupun secara psikis, sekilas dilihat bahwa stres merupakan suatu hal yang negatif dan perlu untuk diatasi (dalam Losyk, 2005) dijelaskan dampak-dampak negatif dari stres di antaranya: khawatir, ketakutan, kesedihan, kurang konsentrasi, putus asa, mimpi buruk, depresi, mimpi buruk, sakit kepala, dan tekanan darah meningkat.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa stres memiliki dampak yang negatif bagi individu. Namun perlu kita lihat juga bahwa stres juga memiliki dampak yang positif bagi individu (Kallat, 2011) sekresi hormon stres yaitu hormon kortisol pada taraf tertentu dapat meningkatkan sistem imun tubuh manusia dan meningkatkan kekebalan tubuh, memang dalam jangka waktu yang panjang dan sekresi hormon kortisol yang berlebihan dapat mengganggu kinerja sistem memori, akan tetapi kita juga perlu melihat juga bahwa ada juga sisi positif dari stres itu sendiri.

Konselor bisa stres

Profesi bukan hanya sekadar pekerjaan, bukan juga sekadar sumber pemenuhan finansial saja bagi individu yang tergabung di dalamnya. Profesi merupakan jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian para petugas yang berkecimpung di dalamnya (Prayitno 1997).

Berikut disajikan syarat-syarat profesi secara khusus profesi konselor menurut Nursalim: menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang spesifik. Menekankan suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya. Menuntut adanya tingkat pendidikan profesi konselor yang sesuai dengan standar yang ada. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakan. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.

Klik dan baca juga:  P5 Kurikulum Merdeka di SMA Kristen Kalam Kudus Selatpanjang

Ciri-ciri profesi konselor menurut McCully, Tolbert, dan Nugent (Nursalim, 2015) profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang mempunyai fungsi dan kebermaknaan sosial yang sangat menentukan. Untuk mewujudkan fungsi tersebut, anggota dari profesi tersebut harus menampilkan pelayanan khusus: yang dilandaskan atas teknik serta metode intelektual dan skill tertentu sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing.

Penampilan pelayanan tersebut bukan hanya dilakukan secara rutin saja, melainkan bersifat pemecahan masalah atau penanganan situasi kritis yang menuntut pemecahan dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.

Para anggotanya secara tegas dituntut memiliki kompetensi minimum melalui prosedur pendidikan dan pelatihan serta lisensi maupun sertifikasi. Dalam profesi tersebut, tiap-tiap anggota harus terus menerus berusaha menyegarkan dan meningkatkan kompetensinya dengan jalan mengikuti secara cermat literatur bidang pekerjaan, menyelenggarakan dan memahami hasil-hasil riset serta berperan serta secara aktif dalam pertemuan-pertemuan sesama anggota.

Melihat dari syarat-syarat dan ciri-ciri profesi konselor sendiri, tentunya memiliki kewajiban dan tuntutan yang harus dipenuhi oleh tiap-tiap anggota dari profesi tersebut. Baik itu yang bersifat administratif maupun kualitas personal dari anggota profesi tersebut dalam hal melayani klien.

Dalam kaitannya antara stres dengan profesi konselor, kita perlu melihat kembali bahwa stres disebabkan oleh stressor dan stressor dan stressor tersebut berasal dari hal-hal yang ada di luar dari diri yang bersangkutan.

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa profesi merupakan suatu hal di luar diri konselor, dan individu memiliki sudut pandang, pengalaman, dan tujuan yang berbeda-beda berkaitan dengan profesi ini, sehingga hal ini menentukan pemaknaan individu terhadap dinamika kehidupan yang terjadi ketika dia berurusan dengan profesi ini dan hal ini nantinya berdampak kepada keadaan yang akan dirasakan oleh tiap-tiap individu. Apakah tertekan atau justru profesi ini membuatnya merasakan kenyamanan.

Manajemen stres

Setelah dijelaskan mengenai stres pada sub bab sebelumnya, pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai strategi-strategi stres yang dapat digunakan untuk mengurangi stres yang berlebihan dan membantu kita untuk mengendalikan stres dengan lebih baik. Cara-cara manajemen stres: Rachel Natalya Massie, W. A. (2018) mentakan: buat jadwal yang seimbang antara mengerjakan tugas dan waktu untuk beristirahat atau rekreasi.

Meditasi 15 menit per hari untuk melatih ketenangan diri. Belajarlah menerima kehidupan. Hal itu merupakan sebagian kecil dari sekian banyak strategi manajemen stres yang bisa untuk diterapkan, dari ketiga strategi di atas saya menekankan pada cara yang ketiga. Yang mana kita perlu belajar menerima kehidupan ini.

Hidup merupakan suatu kontradiksi yang di dalamnya muncul tesis dan antitesis, ada hitam maka ada putih, ada dingin maka ada panas, ada terang maka ada gelap, ada suka maka ada duka.

Hal-hal seperti ini tidak bisa terlepas dari kita dan bahkan stres pun suatu yang tidak bisa terhindarkan dari kehidupan kita, semakin kita keras dan frontal untuk melawan hal-hal yang tidak sesuai dengan kita, maka semakin terluka dan sakitlah kita. Tetapi ketika kita menikmati dan menggenggam hal-hal yang menyakitkan itu secara lembut dibarengi dengan refleksi yang mendalam kita akan sampai tataran hidup yang lebih melegakan (Robert Sandra & Ifdil, 2015).

Penutup

Wattimena, Reza (2010) menguraikan langkah awal untuk mengatasinya adalah membagi beban itu dengan orang lain. Berbagi dengan bercerita pada orang-orang terdekat, suami atau istri, saudara, orangtua, sahabat, atau rekan lainnya. Langkah ini terbukti sangat efektif bagi setiap individu yang mengalami tekanan yang besar, karena orang-orang terdekat itu selalu menginspirasi untuk maju dan tidak ingin melihatnya mengalami keterpurukan.

Tanyakan pada orang-orang yang dipercayai itu, “bagaimana memperbaiki sikap pandang saya yang selalu negatif?” atau “bagaimana agar saya dapat memiliki ketenangan dan kepuasan pada apa yang telah saya kerjakan?” ataupun, “bagaimana agar saya tidak tertekan dengan pekerjaan saya yang berat?”

Mungkin orang-orang yang dipercayai untuk berbagi tidak dapat memberikan solusi pada masalah-masalah itu, tetapi mereka akan memberikan motivasi dan inspirasi yang sepenuh hati. Inspirasi-inspirasi yang datang dari orang terdekat itu dapat menimbulkan keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diatasi dengan baik, serta dapat menciptakan ketenangan dalam menghadapi tekanan-tekanan itu.

Keyakinan dan ketenangan adalah kunci utama bagi setiap individu untuk menghindari stres. Sebagai wujud komitmen dari inspirasi orang-orang terdekat, selalu ingatkan diri sendiri untuk dapat memiliki keyakinan dan ketenangan dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul. Akan selalu ada orang-orang tercinta yang menguatkan dan memotivasi kita untuk selalu berjuang.

Namun, perjuangan tetap pada diri sendiri dan harus dihadapi. Setiap individu dapat mengingat inspirasi-inspirasi itu dalam bentuk tulisan, gambaran, ataupun media lain dalam agenda utamanya agar selalu teringat dan terdorong untuk melakukannya. Agenda itu dapat selalu memacu setiap individu dalam mengatasi stres berat yang sedang dihadapinya.

Stres merupakan hal yang wajar dan tidak terhindarkan dalam kehidupan manusia karena stres pun sebagai suatu reaksi fisiologis untuk beradaptasi dengan faktor luar, dan dalam profesi menolong seperti halnya konselor adalah juga hal yang wajar dan bukan sesuatu yang mengejutkan ketika profesi sebagai konselor sendiri menyebabkan stres.

Kita perlu melihat kembali bahwa konselor juga manusia dia juga mengalami aktivitas organ serta aktivitas psikis yang mana hal tersebut menyebabkan stres, ditambah lagi konselor sebagai manusia harus hidup di lingkungan yang cukup kompleks dan tentunya rangsang dari luar dirinya yang di sini adalah lingkungan di mana dia berada menjadi stressor bagi mereka.

Melihat hal-hal tersebut tentunya memanajemen stres menjadi hal yang penting supaya stres tidak berkepanjangan, pengaturan jadwal tugas dan istirahat menjadi hal yang bisa untuk dilakukan untuk mengurangi beban stres, selain dari pada itu bagaimana kita memaknai stres ini sebagai bagian dari kehidupan juga menjadi hal yang esensial, demikianlah hidup dan profesi kita yang menjadi bagian dari kehidupan kita tugas dan tanggung jawab dari profesi.

Yang pilih terkadang tidak selalu berjalan mulus dan membuat kita nyaman, ada kalanya memang profesi ini menekan kita dan menciptakan ketegangan pada diri kita. Semakin keras kita menekan supaya tidak tertekan, maka semakin tertekanlah kita.

https://lsp-daimaru.id/site/slot-gacor/ https://lsp-daimaru.id/site/slot-thailand/ https://lsp-daimaru.id/site/slot77/ https://lsp-daimaru.id/site/mpo-slot/ https://lsp-daimaru.id/site/bonus/ https://lsp-daimaru.id/site/scatter/ https://lsp-daimaru.id/site/receh/ https://satlantassurakarta.my.id/httdir/bns/ https://satlantassurakarta.my.id/httdir/gcr/ https://satlantassurakarta.my.id/httdir/thai/ https://jambangan-mondokan.org/wp-includes/pkv-games/ https://jambangan-mondokan.org/wp-includes/bandarqq/ https://jambangan-mondokan.org/wp-includes/dominoqq/ https://sumselsatu.com/httdir/pkv-games/ https://sumselsatu.com/httdir/bandarqq/ https://sumselsatu.com/httdir/dominoqq/ https://home.hbtkvi.org/Buang/pkv-games/ https://home.hbtkvi.org/Buang/bandarqq/ https://home.hbtkvi.org/Buang/dominoqq/ https://sumselsatu.com/wp-includes/docs/scgc/ https://sumselsatu.com/wp-includes/docs/mpo/ https://sumselsatu.com/wp-includes/docs/s77/ https://sumselsatu.com/wp-includes/docs/bns/ https://sumselsatu.com/wp-includes/docs/depo/ Pkv Games BandarQQ DominoQQ Pkv Games BandarQQ DominoQQ https://lkw-main.raisd-ai.com/pkv-games/ https://lkw-main.raisd-ai.com/bandarqq/ https://lkw-main.raisd-ai.com/dominoqq/ https://uat.ydotx.com.cn/assets/pkv-games/ https://uat.ydotx.com.cn/assets/bandarqq/ https://uat.ydotx.com.cn/assets/dominoqq/ Pkv Games BandarQQ DominoQQ https://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp-includes/httdir/sgc/ https://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp-includes/httdir/d25b25/ https://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp-includes/httdir/sth/ https://conini.uniq.edu.pe/pkv-games/ https://conini.uniq.edu.pe/bandarqq/ https://conini.uniq.edu.pe/dominoqq/ https://man1garut.sch.id/ppdb/depo-25-bonus-25/ https://man1garut.sch.id/ppdb/depo-50-bonus-50/ https://man1garut.sch.id/ppdb/judi-bola/ https://man1garut.sch.id/ppdb/mpo-slot/ https://man1garut.sch.id/ppdb/parlay/ https://man1garut.sch.id/ppdb/robopragma/ https://man1garut.sch.id/ppdb/rtp-slot/ https://man1garut.sch.id/ppdb/sbobet/ https://man1garut.sch.id/ppdb/slot-depo-5k/ https://man1garut.sch.id/ppdb/slot-depo-10k/ https://man1garut.sch.id/ppdb/sgc/ https://man1garut.sch.id/ppdb/slot-garansi-kekalahan/ https://man1garut.sch.id/ppdb/slot-qris/ https://man1garut.sch.id/ppdb/slot-thailand/ https://man1garut.sch.id/ppdb/slot77/ https://man1garut.sch.id/ppdb/slot777/ https://hancau.net/sm/depo-25-bonus-25/ https://hancau.net/sm/depo-50-bonus-50/ https://hancau.net/sm/judi-bola/ https://hancau.net/sm/mpo-slot/ https://hancau.net/sm/parlay/ https://hancau.net/sm/robopragma/ https://hancau.net/sm/rtp-slot/ https://hancau.net/sm/sbobet/ https://hancau.net/sm/slot-depo-5k/ https://hancau.net/sm/slot-depo-10k/ https://hancau.net/sm/slot-gacor/ https://hancau.net/sm/slot-garansi-kekalahan/ https://hancau.net/sm/slot-qris/ https://hancau.net/sm/slot-thailand/ https://hancau.net/sm/slot77/ https://hancau.net/sm/slot777/ https://sirlimd.com/httdocs/depo-25-bonus-25 https://sirlimd.com/httdocs/depo-50-bonus-50/ https://sirlimd.com/httdocs/judi-bola/ https://sirlimd.com/httdocs/mpo-slot/ https://sirlimd.com/httdocs/parlay/ https://sirlimd.com/httdocs/robopragma/ https://sirlimd.com/httdocs/rtp-slot/ https://sirlimd.com/httdocs/sbobet/ https://sirlimd.com/httdocs/slot-depo-5k/ https://sirlimd.com/httdocs/slot-depo-10k/ https://sirlimd.com/httdocs/slot-gacor/ https://sirlimd.com/httdocs/slot-garansi-kekalahan/ https://sirlimd.com/httdocs/slot-qris/ https://sirlimd.com/httdocs/slot-thailand/ https://sirlimd.com/httdocs/slot77/ https://sirlimd.com/httdocs/slot777/ https://jakarta.ipdn.ac.id/ Pkv Games BandarQQ https://inovamap.com/wp-includes/dominoqq/ https://poltekkpkupang.ac.id/httdir/scgcr/ https://poltekkpkupang.ac.id/httdir/s77/ https://poltekkpkupang.ac.id/httdir/mpo/ https://poltekkpkupang.ac.id/httdir/bns/ https://poltekkpkupang.ac.id/httdir/mhjg/ x500 x500 x500 x500 pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq/ pkv games bandarqq dominoqq x500pkv games bandarqq dominoqq pkv bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqqpkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq https://omahbukumuslim.id/dominoqq/ pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq pkv dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games https://apnplus.org/library/bandarqq/ dominoqq https://bt-acc.com/pkv-games/ https://bt-acc.com/bandarqq/ https://bt-acc.com/dominoqq/ http://aceh.me/pkv-games/ http://aceh.me/bandarqq/ http://aceh.me/dominoqq/