Kupang, detakpasifik.com – Senat mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah (LKTM) pada Jumat, 29 April 2022. Kegiatan yang berlangsung di aula St. Maria Immaculata itu dilaksanakan demi membangun etos kepemimpinan muda mahasiswa yang berbudaya lokal dan berwawasan global.
Wakil Dekan FKIP Unwira Vinsensia H B Hayon kepada detakpasifik.com mengatakan, kegiatan LKTM merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh fakultas sebagai ruang membekali mahasiswa di masa depan. Mahasiswa berkesempatan untuk membentuk, membina, dan membekali dirinya dengan keterampilan atau kemampuan kepemimpinan.
“Nanti (mereka) terjun di masyarakat setidaknya mereka sudah memiliki sesuatu untuk diaplikasikan dan menjadi pribadi yang berkualitas. Dan bisa menjadi pemimpin disegala tingkatan,” kata Vinsensia.
Ia menjelaskan, tema yang diangkat dalam kegiatan ini disesuaikan dengan visi dan misi Unwira Kupang, yang berupaya mewujudkan komunitas pendidikan dan komunitas ilmiah yang berwawasan global dan berakar pada budaya lokal. “Mahasiswa sekarang jangan karena perkembangan ilmu teknologi yang begitu pesat, hal-hal (berkaitan budaya) di tinggalkan. Itu merupakan warisan leluhur yang harus terus dilestarikan,” ungkap Vinsensia.
Ketua Senat Mahasiswa FKIP Unwira Primus Jehane mengatakan di tengah tantangan global yang membatasi ruang dan waktu dalam berekspresi, LKTM hadir sebagai ruang yang memacu budaya kreativitas dan penalaran dalam pengembangan kepemimpinan diri mahasiswa.
Di sisi lain, kata Primus, pelaksanaan LKTM dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan, kreativitas dan kemampuan akademik mahasiswa, serta mengembangkan komunikasi ilmiah.
Edigius P Banu, ketua panitia latihan kepemimpinan menengah tersebut mengatakan, kegiatan berlangsung selama 2 hari. Terhitung sejak 29 April hingga 30 April 2022.
“Jumlah keseluruhan peserta itu ada 109 peserta dari 7 program studi. Setiap prodinya mengutus 15 orang,” kata Edigius.
Kegiatan ini sudah dirancang untuk dilakukan tatap muka atau secara offline dengan mematuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker, jaga jarak, dan setiap peserta sebelum masuk ruangan terlebih dahulu diarahkan untuk melakukan pengecekan suhu oleh panitia.
(Kristo LON)