Labuan Bajo, detakpasifik.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menghadiri malam puncak penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards ke-5 tahun 2020 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis (20/5/2021) malam.
Di depan ratusan peserta yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia, orang nomor satu di NTT ini mempelesetkan NTT dengan sebutan istilah baru.
NTT yang dimaksud Gubernur Viktor adalah ‘Nikmat Tiada Tara’ memberitahu kepada khalayak bahwa wilayahnya memiliki kekayaan wisata yang tidak dimiliki oleh negara mana pun.
“Dulunya NTT selalu dipelesetkan dengan singkatan nasib tidak tentu. Tapi sekarang ada yang nambah (NTT) nikmat tiada tara,” ujar Viktor disambut tepuk tangan meriah para peserta yang hadir.
Viktor Laiskodat pada sambutan itu menyinggung Provinsi NTT yang menurutnya terus berbenah. Ia bahkan menyebut NTT tidak bisa disetarakan dengan daerah mana pun di dunia dari potensi pariwisatanya.
Ia menyebut, binatang purba komodo adalah aset yang dimiliki Provinsi NTT dan tidak akan bisa ditemukan di negara mana pun. Karenanya ia menegaskan Indonesia lebih khususnya NTT memiliki aset wisata yang sangat mahal dan satu-satunya di dunia.
Selain menyinggung potensi pariwisata, mantan Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR RI ini juga menyebut NTT adalah daerah yang selalu menjunjung tinggi nilai toleransi antar umat beragama.
Provinsi NTT, kata Viktor, memiliki keberagaman suku, keberagaman bahasa, adat dan juga keberagaman agama. Di tengah situasi sering terjadinya perpecahan yang dipicu oleh sikap intoleran di berbagai wilayah di Indonesia, masyarakat NTT masih memegang teguh persaudaraan, tidak memandang sekat agama atau suku apa pun.
“Selamat datang di nusa terindah toleransi,” ujar Viktor yang lagi-lagi disambut riuh peserta kegiatan.
Ia mengingatkan agar tidak mencampuradukkan urusan pariwisata dengan urusan agama.
“Saya bingung kalau orang pariwisata berdebat tentang agama. Bila kita mau pariwisata Indonesia itu maju maka keragaman itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kekayaan negeri kita sendiri,” ujarnya.
Pria asal Pulau Semau, Kabupaten Kupang ini mengatakan pariwisata di Indonesia mestinya tidak boleh dihubung-hubungkan dengan urusan agama. Hal itu menurutnya akan membuat potensi pariwisata di Indonesia tidak bisa berkembang.
“Sebagai bangsa kita mesti berbangga karena memiliki perbedaan. Perbedaan mestinya dijadikan sebuah kekuatan. Karena itu urusan pariwisata mestinya tidak mengenal haram dan halal,” tegasnya.
Pada malam penghargaan API Awards ke-5 tahun 2020, Provinsi NTT berhasil memboyong 8 piala dari 18 kategori yang dilombakan dan membawanya menempati posisi juara umum.
NTT mengalahkan Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Aceh yang sebelumnya bersaing ketat dalam nominasi juara umum.* (JP)