Noelbaki, detakpasifik.com – Animo 20 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Desa Binaan Bank NTT di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, sangat kuat terutama sejak hadirnya program kredit merdeka tanpa jaminan yang diperkenalkan Bank NTT sejak dua tahun silam.
Noelbaki merupakan desa di Kabupaten Kupang yang memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan areal persawahan hampir setengah dari luas desanya. Desa Noelbaki berpenduduk 15.000 jiwa.
Ada lima kampung dengan total luas 17 km2. Kerja sama dengan Bank NTT baru terjalin dengan tiga kelompok jenis usaha. Tiap anggota kelompok usaha terdiri dari 10 atau 5 orang anggota kelompok. Walau demikian, kelompok UMKM ada di semua desa dengan hasil usaha yang relatif mirip yaitu olahan kripik dan kios.
Desa binaan Bank NTT
Informasi itu terungkap saat pertemuan tim juri festival Desa Binaan Bank NTT dengan Kepala Desa di Kantor Desa Noelbaki, pekan lalu (21 Juli 2022). Tim juri terdiri dari Dewa Putra dan Pius Rengka.
Kepala Desa Noelbaki, Octovianus L. Buke kepada tim juri menyebutkan, kerja sama dengan Bank NTT baru mulai dirintis untuk tiga kelompok jenis usaha. Tetapi pihak kepala desa sendiri kini sedang giat-giatnya merintis usaha destinasi pariwisata di Pantai Panmuti. Pantai Panmuti terletak di tepi utara Desa Noelbaki.
Octovianus L. Buke menyebutkan, di Desa Noelbaki, ada dua kelompok tani besar yaitu Kelompok Tani Usaha Bersama dan Kelompok Tani Rindu Sejahtera. Sejak adanya desa binaan Bank NTT terutama kredit merdeka tanpa jaminan, tampaknya geliat kelompok UMKM di Desa Noelbaki berkembang.
Sedangkan jumlah anggota kelompok rerata berkisar antara 100-200 orang. Umumnya mereka bergerak di bidang lahan basah di atas areal 400 hektar.
Butuh akses jalan
Satu-satunya tantangan yang dihadapi warga Desa Noelbaki ialah akses jalan masuk ke lokasi usaha para kelompok tani yang tidak memadai. Karena itu, disarankan agar Pemda Kabupaten perlu memperhatikan masalah ini dengan segera agar mobilisasi ekonomi warga di Desa Noelbaki makin bergerak cepat sesuai dengan harapan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
“Sebetulnya jalan yang dibutuhkan itu cukup dengan pengerasan saja,” ujar Kepala Desa Noelbaki, Octovianus L. Buke. Dia menambahkan, dari pengalamannya mengurus masalah kelompok usaha di Desa Noelbaki, ada satu hambatan serius yaitu, kendala pupuk yang ketersediaannya sangat terlambat sehingga petani selalu mengalami masalah pada produksi. Padahal kelompok usaha UMKM umumnya berbasis pertanian.
(dp/pr)