Humanisme UKSW Tidak Boleh Pudar Meski Diterpa Teknologi AI

Rektor Intiyas saat menyampaikan laporan capaian UKSW dalam acara Dies Natalis ke-68 UKSW. Foto: Dokumentasi UKSW.

Salatiga, detakpasifik.com Humanisme Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, pantang pudar meski diterpa badai teknologi Artificial Intelligence (AI) yang kian bergelombang. Humanisme itulah justru yang menjadi penanda atau ciri khas pembeda UKSW dengan institusi lainnya di tanah air. Intinya, humanisme tidak pernah boleh pudar meski diterpa badai teknologi AI.

Jurnalis detakpasifik.com Pius Rengka dari Salatiga, semalam, melaporkan, Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, menegaskan hal itu dalam sambutannya pada peringatan Dies Natalis UKSW yang ke 68, di Balairung Universitas, Sabtu, 30 November 2024 di depan ribuan mahasiswa dosen dan undangan di Jawa Tengah.

Tampak hadir di antaranya Pj Gubernur Jawa Tengah, Pj Wali Kota Salatiga, Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Forkompimda Kota Salatiga, Komandan Korem 073 Makutarama. Juga tampak hadir para Pembina, Pengurus, Pengawas YPTKSW, Pimpinan Sinode Gereja Pendukung UKSW, Ketua Senat dan segenap Senator, Dosen, Mahasiswa dan Tendik, para Purna Tugas UKSW, Bapak Dr (HC) Sudhamek AWS, SE, SH, Bapak Mayor Inf. Muhlisin, dan para Rektor mitra kampus UKSW serta Ketua Ikatan Alumni Satya Wacana dan semua alumni.

Klik dan baca juga:  Kepemimpinan yang Demokratik
Foto bersama Rektor dan tamu undangan dalam acara Dies Natalis ke-68 UKSW. Dokumentasi UKSW.

Menurut Prof. Intiyas, UKSW telah mekar bertumbuh dan bersanding dengan teknologi, artificial intelligence tetapi tidak kehilangan SATYA WACANA-nya, humanismenya. Salah satu universitas bermutu baik di Jawa Tengah ini mempersembahkan berbagai prestasi sebagai capaian Program Kerja Strategis UKSW Progressive and Outstanding yang disingkat PROUD dengan enam bidang yang disingkat GRACEFUL: Governance, Recognition, Augmented, Ecology, Entrepreneur and Financial Sustainability.

Sejak kepemimpinan UKSW dikendalikan Prof. Intiyas, sejak 2022 yang silam, dalam rentang waktu satu setengah tahun universitas multikultural ini membukukan sejumlah prestasi yang telah ditargetkan sebelumnya yaitu Akreditasi Institusi Unggul tahun 2023, Laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian dan target UKSW adalah melaju menuju World Class University.

Universitas Kristen Satya Wacana, kian mengukuhkan dirinya menjadi saksi kehadiran Kristus di tengah dinamika medan dunia dengan menghasilkan lulusan yang mampu menjadi pemimpin atau mampu menjadi agen perubahan. “Kami sebagai pimpinan universitas dan segenap civitas academica berkomitmen untuk tetap menjalankan misi dan visi UKSW dan visi kepemimpinan UKSW menjadi Entrepreneurship-Research University,” tandas Intiyas.

Perjalanan UKSW pada tahun 2024 menghantarkan pada peratingan dan pemeringkatan global versi Times Higher Education dan QS Stars Rating. Hal dicapai melalui kerja keras semua lini baik di aras universitas dan fakultas yang menghantarkan posisi UKSW pada pencapaian akreditasi prodi – Unggul: 25.

Klik dan baca juga:  Atas Nama Rakyat Dia Ikut Melarat

Intiyas menambahkan, dalam upaya meningkatkan sumber daya talenta, maka UKSW sudah menjalankan program GESIT (Gerakan Akselerasi Inkubasi Talenta). Program ini merupakan fasilitasi mentoring dan pendanaan riset dan publikasi untuk calon Guru Besar di UKSW. Tercatat capaian kinerja akhir tahun 2024 menunjukkan bahwa target 20 guru besar pada tahun 2027, telah tercapai 15 pada tahun 2024 ini.

Sementara itu, untuk capaian inovasi menunjukkan bahwa UKSW sudah dan akan terus melaju untuk mengambil bagian dari hilirisasi. “Pendidikan yang memanusiakan manusia (ngewongke uwong) ini berhadapan dengan Artificial Intelligence (AI). Ini merupakan tantangan untuk kita sebagai pendidikan tinggi. Kita tidak boleh alergi pada AI, namun kita dengan bijaksana dan bertanggung jawab menggunakan talenta,” tandasnya.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka pihak universitas melakukan berbagai program superprioritas yaitu internasionalisasi, peningkatan mutu akreditasi ke unggul dan internasional, penambahan pendapatan di luar akademik, peningkatan kinerja talenta, peningkatan solidaritas kelembagaan dan kesujanaan, pembelajaran interaktif, peningkatan produk inovasi dan peningkatan branding universitas sebagai Entrepreneurship Research University.

Klik dan baca juga:  Tim STBM Gelar Studi Banding di SMPN 1 Ruteng-Cancar

Pada puncak sambutannya, Rektor Intiyas mengingatkan bahwa pendidikan di UKSW yang menjadi ciri khas adalah pendidikan yang memanusiakan manusia, yaitu IMAGODEI (Serupa dan Segambar dengan Allah). Pendidikan yang menghargai perbedaan dan talenta masing-masing insan. Pendidikan yang humanis dan manis.

Karenanya Rektor yang jebolan Fakultas Ekonomi UGM itu berpesan agar semua pihak menjalani komitmen kerja SATU HATI (Sinergis, Patuh, Harmonis, Teladan dan Integritas) dengan kesadaran penuh bahwa UKSW bisa menjadi DAMPAK BAGI DUNIA, jika kita semua saling MENGASIHI-MENGHIDUPI-MENGAYOMI. Itulah Janji Putih kita kepada-Nya Sang Pemberi Kehidupan.

 

(dp/pr)