detakpasifik – Di tengah beragam klaim kedekatan dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, ada satu sosok yang menarik perhatian: Simon Petrus Kamlasi. Berbeda dengan yang lain, Kamlasi tidak mengumbar hubungan pribadinya, melainkan lebih memilih untuk mengisahkan komitmen Prabowo terhadap masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lahir dari keluarga pendidik di Soe, Timor Tengah Selatan, Kamlasi bukanlah orang yang suka mencolokkan diri. Dia lebih suka berbicara tentang pencapaian dan kontribusinya bagi NTT, terutama dalam inovasi pompa hidram.
Alat ini telah menjadi solusi bagi 400 titik yang membutuhkan akses air bersih. Inovasi ini membuatnya diakui oleh MURI sebagai pencipta pompa hidram terbanyak.
Dalam percakapan yang hangat, Kamlasi mengenang sebuah komunikasi telepon yang pernah ia lakukan dengan Prabowo.
“Saya diingatkan untuk memajukan Pulau Timor dan NTT secara umum,” ujar Kamlasi, mengenang pesan Prabowo kepadanya.
Ia percaya bahwa latar belakang pendidikan yang sama dengan Prabowo—keduanya pernah bersekolah di tempat yang sama—memberikan ikatan khusus.
“Saya yakin jika saya meminta bantuan, beliau pasti akan merespons dengan positif,” tambahnya.
Meskipun enggan membicarakan kedekatannya, ketika ditanya tentang kisah-kisah inspiratif yang dapat dibagikan, Kamlasi mengizinkan saya untuk menuliskannya. Ia bercerita tentang perintah Prabowo untuk membangun 40 titik pompa hidram di Gunung Kidul.
“Kedekatan kami bukan sekadar omong kosong. Saya dengan bangga menyatakan bahwa saya pernah bekerja bersamanya membangun 40 titik pompa hidram di kawasan Gunung Kidul,” tegasnya.
Dengan komitmen kuat dan dedikasi terhadap masyarakat, Simon Petrus Kamlasi menjadi salah satu sosok yang berperan penting dalam menciptakan perubahan positif di NTT.
Dalam setiap ceritanya, ia menegaskan bahwa keberhasilan tidak hanya datang dari satu individu, tetapi juga dari visi dan dukungan yang lebih besar. Dan untuk Kamlasi, dukungan itu hadir dari Prabowo Subianto, yang selalu mengingatkan pentingnya pembangunan dan kemajuan di daerah yang memerlukan perhatian lebih.*** (Juan Pesau)