Kupang, detakpasifik.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat mendorong agar paradigma pendidikan dan perilaku pelaku pendidikan SMK di NTT tidak hanya berfokus pada penguasaan materi tetapi pada soft skill dan kompetensi.
Hal ini dikatakan Viktor Laiskodat saat meresmikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (21/5/2021).
Saat itu, dia mengatakan pola pendidikan yang baik adalah dengan mendorong kemampuan peserta didik agar mampu berkomunikasi, berdialog dengan baik sehingga tidak hanya menimbulkan kematangan intelektual tetapi juga akan menimbulkan kematangan moral.
“Pendidikan SMK itu mesti didorong agar peserta didik tidak hanya menguasai materi tetapi yang utama adalah harus memiliki kompetensinya,” katanya.
Untuk mewujudkan hal ini, menurut Viktor, perlu diciptakan ekosistem pendidikan yang mengutamakan suasana belajar yang baik, nyaman dan menarik sehingga peserta didik termotivasi untuk terus menerus meningkatkan kualitas belajarnya.
Ia mengatakan, ekosistem pendidikan yang baik di SMK adalah dengan cara memberikan ruang praktek lebih banyak kepada siswa.
Pada tahun pertama pola belajarnya peserta didik menerima 75% materi dan 25% praktek. Di tahun kedua, peserta didik menerima 50% materi dan 50% praktek.
Untuk tahun ketiga, peserta didik menerima 25% materi dan 75% praktek.
Usai tiga tahun masa belajar, Gubernur Viktor berpendapat agar peserta didik kembali didorong untuk mengikuti 100% praktek yang tetap difasilitasi oleh sekolah sesuai keahlian yang diambilnya.
“Dengan sistem pembelajaran seperti ini, jebolan SMK di NTT akan mampu mengimplementasikan potensinya di dunia kerja,” tutur Viktor.
Viktor Bungtilu Laiskodat hadir di SMKN 3 Komodo didampingi Bupati Manggarai Barat, Edi Endi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, dan juga rombongan lainnya.
Tiba di sekolah SMKN baru ini, Viktor disambut dengan adat tuak curu yang lazim dilakukan masyarakat Manggarai dalam menyambut tamu penting.
(JP)