Kupang, detakpasifik.com – Pengelolaan rumput laut diminta tanpa menggunakan bahan kimia. Hasil olahan yang dapat menjadi produk membanggakan NTT di mata nasional dan internasional pun mesti tetap ramah terhadap lingkungan.
Hal itu disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam kunker ke pabrik pengolahan rumput laut CV Agar Kembang di Dusun Amdoke, Desa Akle, Kecamatan Semau Selatan.
Ia menyampaikan dukungan pengolahan rumput laut di pabrik tersebut agar ke depan dapat memproduksi barang jadi dari rumput laut, sehingga NTT tidak hanya mengirimkan bahan mentah ke luar daerah.
“Kami akan memberikan bantuan agar pabrik ini dapat berjalan dengan baik serta kita mendorong para petani rumput laut agar dapat menyuplai kebutuhan bahan baku di pabrik ini dan dapat kita lanjutkan ke industri-industri lain sehingga diharapkan ke depannya kita tidak hanya mengirim rumput laut dalam bentuk bahan mentah tetapi rumput laut yang sudah menjadi produk seperti kosmetik dan bahan pangan dapat kita produksi sendiri,” ujar Gubernur Viktor Laiskodat.
Berkaitan dengan itu, segala hal yang berkaitan dengan perizinan, baik di provinsi maupun di pemerintah pusat, katanya, agar segera disampaikan untuk di proses secepatnya hingga izin tersebut ditetapkan.
Sementara itu, Made, Pendiri CV Agar Kembang menyampaikan komitmennya bukan saja berinvestasi di Semau untuk mendapatkan keuntungan, tetapi turut serta menyejahterakan masyarakat yang ada di Semau.
“Sejak tahun 2001 saya masuk Semau, dan perusahaan kami baru berjalan selama 4 bulan di Pulau Semau dan mempunyai karyawan sebanyak 40 orang yang berasal dari sekitaran pabrik rumput laut serta bahan dasar rumput laut dari petani rumput laut yang ada di Pulau Semau,” ujarnya.
“Model pengeringan yang kami lakukan tanpa menggunakan bahan kimia dan hanya satu di dunia, hasilnya dalam bentuk produk Green Lable,” ujar Made, sembari berharap ijin konsesi dari kementerian untuk peningkatan produksi. (dp)