Kupang, detakpasifik.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan panen perdana bawang merah bersama Bupati Kupang, Korinus Masneno di Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Selasa (28/9/2021).
Bawang merah yang dipanen tersebut adalah varietas lokalanta yang ditanam petani memakai metode tanam True Seed Shallots (TSS). Di wilayah Kupang, bawang jenis lokalanta ini memiliki potensi panen yang tinggi dengan perkiraan waktu yang tidak terlalu lama bila dibandingkan dengan bawang jenis lainnya.
Pemerintah NTT bersama Kabupaten Kupang akan terus bersinergi, membangun pola kerja sama dalam rangka meningkatkan produksi bawang merah di wilayah itu.
Di sisi lain pemerintah juga berjanji untuk menyediakan skema distribusi hasil tani masyarakat. Hal ini agar para petani tidak mengalami kerugian akibat kesulitan menjual hasil panen.
“Hasil yang luar biasa, terkait hal ini kami akan bantu untuk mendapatkan solusi dari kendala distribusi setelah panen, terlebih ada beberapa daerah di NTT juga yang susah bawang, contohnya Sumba dan tentu saja akan kita kirim juga keluar NTT,” kata Viktor Laiskodat mengutip siaran pers Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT yang diterima Pasifik, Rabu (29/9/2021).
Kehadiran penyuluh pertanian juga sangat dibutuhkan, melakukan pendampingan terhadap kelompok tani agar stabilitas produksi bawang terus terjaga. Tekat petani untuk menanam haruslah terus didorong.
“Para pendamping penyuluh pertanian bersama kepala dinas pertanian provinsi dan kabupaten juga saya tuntut untuk selalu turun ke lapangan bersama para petani,” ungkap Viktor.
Hadir juga pada kesempatan itu antara lain, Kepala Dinas Pertanian NTT, Lecky Frederich Koli, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Nasir Abdullah, Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho dan Staf Khusus Gubernur Bidang Pertanian, Tony Djogo.
Kabupaten Kupang memang merupakan salah satu daerah potensi pengembangan pertanian, memiliki area lahan yang luas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bidang pertanian. Daerah ini merupakan salah satu kabupaten di NTT yang menjadi konsentrasi program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) milik pemerintah provinsi.
Program pengembangan bawang merah jenis lokalanta di Kabupaten Kupang merupakan salah satu skenario pemerintah mendorong pemulihan ekonomi masyarakat, terlebih petani. Pengembangannya juga diharapkan dapat diperluas.
Sementara itu, luas lahan yang dilakukan panen perdana itu adalah satu hektar dan dikerjakan dua kelompok tani.
“Lahan pengembangan tanaman bawang merah ini melibatkan dua kelompok tani yakni, Kelompok Tani Maju Bersama dan Fajar Pagi dengan luas lahan satu hektar di mana estimasi panen kita mencapai 20 ton,” kata Bupati Kupang, Korinus Masneno pada kesempatan yang sama.
Korinus mengatakan, potensi panen bawang merah varietas lokalanta cukup tinggi sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi petani bawang.
“Diharapkan petani dapat mengelola dengan baik dengan menerapkan teknologi baru (TSS) yang telah dikenalkan, sehingga ujung-ujungnya kesejahteraan petani dapat kita capai. Saya pun berharap program ini dapat kita maksimalkan di daerah-daerah lain di Kabupaten Kupang, dikarenakan kita punya potensi lahan yang bagus,” imbuh Korinus. (dpasifik)