Camplong, detakpasifik.com – Para pelaku UMKM Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, hingga pekan akhir 27 September silam masih dikepung para tengkulak hingga babak belur. Fakta itu ditemui sesaat setelah tim juri Bank NTT, Pius Rengka dan Dewa Putra, mengunjungi desa itu terkait festival Desa Binaan Bank NTT.
Modus utama kepungan para rentenir itu berupa pemberian pinjaman uang dengan sistem bunga harian. Mereka menyebutnya dengan koperasi harian.
Misalnya, pinjam uang di rentenir atau tengkulak Rp 500.000, maka tiap hari peminjam harus mengembalikan Rp 25.000 selama 24 hari. Pinjam Rp 1.000.000, pengembalian tiap hari Rp 50.000. Begitu seterusnya sehingga usaha para penjual kelompok UMKM tidak berkembang ke mana-mana.
Karena itulah, kabar bahwa Bank NTT memberi kredit tanpa jaminan, dan tanpa bunga, maka semua anggota kelompok UMKM akan segera beralih setelah mereka selesaikan utang dari para rentenir.
Sekretaris Desa Camplong II, Elvis Banamtuan (37 th), menyebutkan kelompok UMKM di desanya belum terkonsolidasi baik sehingga dengan kehadiran Bank NTT amat sangat disyukuri.
Meski diakuinya, banyak keunggulan di desanya itu, seperti pertanian, peternakan dan perkebunan, tetapi lilitan para tengkulak telah merambah hingga para pedagang UMKM di tepi jalan Kupang – So’e itu.
Namun, sejak ada intervensi Bank NTT dengan memperkenalkan kredit merdeka, tanpa jaminan, tanpa bunga dan bebas dari tengkulak dan rentenir, maka pihaknya merasa ada angin segar baru yang memacu ekonomi masyarakat di desanya.
Elvis Banantuan menyebutkan, potensi tanaman perkebunan di Desa Camplong II terutama jambu mete di areal 300 ha, dapat dipacu lebih maksimal lagi.
Tambahan lagi, bisnis sapi paron yang selama ini ditampung oleh para pengepul dapat dipacu melalui fasilitas Bank NTT kredit merdeka, apalagi karena Desa Camplong II telah dipilih menjadi salah satu dari lima Desa Binaan Bank NTT di Kabupaten Kupang.
Diakuinya, selama ini memang belum ada Pendapatan Asli Desa yang diperoleh dari bisnis UMKM di Camplong. Tetapi dia optimis ke depan Pendapatan Asli Desa bakal berkembang jika para anggota kelompok UMKM memulai menggunakan fasilitas kredit merdeka.
Kecuali itu, Elvis Banamtuan dalam pertemuan petang hari itu di tepi jalan raya itu mengemukakan, ada banyak harapan yang timbul setelah memperoleh bantuan kredit Bank NTT nantinya. Antara lain disebutkannya, pendampingan manajemen keuangan rumah tangga dan bisnis, modal usaha dan pelatihan pembuatan emping jagung dan jambu mete.
Pihak Bank NTT sendiri telah bersedia melakukan kerja sama dengan kelompok UMKM Desa Camplomg II. Rencananya pada Oktober tahun ini, kerja sama itu mulai dirajut untuk memaksimalkan usaha kelompok UMKM di Desa campong II itu.
Dewan juri festival Desa Binaan Bank NTT, Dewa Putra dan Pius Rengka, menjelaskan rinci arti penting dan manfaat fasilitas Kredit Merdeka Bank NTT, serta prosedurnya. Tampak para ibu anggota kelompok UMKM Desa Camplong puas dan bersedia mengalihkan seluruh kreditnya melalui Bank NTT yang direncanakan akan dimulai Oktober 2022.
(dp/pr)