Kupang, detakpasifik.com – Managemen Bank Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) meluncurkan kantor kedua dengan layanan smart branch yakni jenis layanan hybrid, atau perpaduan konvensional dengan digital. Kantor cabang baru itu adalah KCU Kupang yang terletak di Jln. Cak Doko, Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang resmi beroperasi setelah seremoni penguntingan pita oleh Wali Kota Kupang, Jefirstson Riwu Kore, Rabu (15/9/2021).
Hadir pada saat itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Wakil Kepala OJK NTT, Setia Ariyanto, Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, serta sejumlah mitra. Dari kalangan internal, hadir Dirut Bank NTT Harry Alex Riwu Kaho, Komisaris Independen, Samuel Djoh Despasianus, serta sejumlah Kadiv yakni Kadiv Rencorsec Endri Wardono, Kadiv IT Bisnis, Salmun Randa Terru, Kadiv Treasury, Zet Lamu.
Jeriko terlihat memantau fasilitas yang tersedia di Central ATM kantor cabang baru itu.
Wali Kota Kupang itu nampak terkesima saat menyaksikan demonstrasi pegawai yang melayani seorang nasabah yang hendak menginisiasi kredit pada KIOSK. Hal yang sama juga pada layanan STS dan smart teller.
Dirut Alex saat itu menjelaskan bahwa jika sebelumnya mereka menyiagakan enam orang teller, maka dengan layanan terbaru ini, hanya ada dua teller dan setiap teller melayani tiga mesin.
Nasabah cukup menggesek kartu ATM, lalu mengikuti proses selanjutnya, untuk layanan apa saja yang membutuhkan jasa Bank NTT. Ada satu teller konvensional, sebagai layanan transisi bagi warga yang membutuhkan bukti-bukti administrasi dan sebagainya.
Sementara, dalam seremoni awal, dalam pertemuan yang sangat terbatas dan taat prokes, Dirut Harry Alex Riwu Kaho menegaskan bahwa kegiatan tersebut adalah langkah selanjutnya dari komitmen mewujudkan Bank NTT menuju super smart bank.
“Sehingga adaptasi menuju dunia digitalisasi, kita terus lakukaan. Kami mohon kesediaan wali kota untuk meresmikan Kontainer ATM dan Digital Branch di KCU. Semua bisa tercapai karena dukungan yang kuat dari Pak Wali Kota, dan seluruh pemegang saham sehingga modal inti kita yang diwajibkan oleh OJK, yakni modal inti minimum Rp2 trilun, kami optimis akan mencapainya,” kata Alex.
Alex menjelaskan, modal inti Bank NTT yang sudah terkumpul hingga September 2021 tercatat mencapai Rp1.940 triliun dan masih ada beberapa pemda lagi termasuk Pemkot Kupang yang belum menyetornya. “Karena itu kami menanti penyertaaan modalnya,” tegasnya.
Saat itu, Dirut Alex juga menjelaskan bahwa Bank NTT pun berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan untuk ekspansi dana PEN. “Dua kali kita dipercayakan dan sudah dua kali kita penuhi. Pertama Rp 1 M, kita ekspansi 200 %, yang kedua juga Juni kemarin kita dikasih Rp 100 M dan sudah ekspansi sebesar Rp 200 M. Dari dua siklus ini kita sudah memenuhi komitmen dengan Kemenkeu.”
Sementara terkait kontainer ATM, dia menjelaskan bahwa didesain untuk nantinya bisa bersinergi dengan Pemkot Kupang untuk layanan smart city. Karena itu, pihaknya terbuka dengan Pemkot Kupang untuk bekerja sama dalam layanan administrasi kependudukan.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja dalam sambutannya menegaskan bahwa ada beberapa langkah yang dilakukan BI yakni mendorong sektor-sektor produktif yang risikonya rendah. Baik dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota. Kedua, yang dilakukan oleh BI, OJK, Bank NTT maupun lembaga non perbankan adalah memberikan akses keuangan melalui TPAKD. Ketiga, BI mendorong berupa digitalisasi ekonomi dan keuangan.
“Kali ini kita dorong Bank NTT melakukan digitalisasi keuangan, salah satunya melalui layanan ATM dan berbagai sistem pembayaran. Bank Indonesia menciptakan sistem ini sehingga digitalisasi ekonomi dan keuangan bisa berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Triwulan kedua pertumbuhan ekonomi sudah 4,22, walau lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi secara nasional, yakni 7,07 tetapi ini memberikan indikasi yang cukup kuat bahwa kita sudah mulai on the track,” tegas Ariawan Atmaja.
Di samping menciptakan ekosistem sistem pembayaran, Bank Indonesia menurutnya sudah menyusun blue print sistem pembayaran. Termasuk QRIS menjadi bagian dari implementasi sistem pembayaran. Berikutnya, BI pun mendorong digitalisasi dan elektronifikasi sistem pembayaran di pemda.
Menurutnya ini penting karena PD akan meningkat setelah semua terdigitalisasi. Karena itu, Bank Indonesia bekerja sama dengan Bank NTT akan mendorong para bupati dan wali kota di NTT untuk terus melakukan percepatan melalui digitalisasi.
Sementara itu, Wakil Kepala OJK NTT, Setia Ariyanto dalam sambutannya menegaskan bahwa OJK melihat, Bank NTT melangkah ke arah yang lebih baik. Sesuai statusnya yang sudah dinyatakan sebagai bank yang sehat tentu menjadikan Bank NTT menggunakan layanan digital dalam pelayanannya.
“Ini yang kami dorong dalam era pandemi seperti ini. Kami beri apresiasi kepada teman-teman di KCU uang sudah memiliki kantor yang bagus, sehingga nantinya berdampak pada pelayanan kepada masyarakat NTT,” tegasnya sembari menambahkan sentuhan-sentuhan seperti yang dilakukan oleh manajemen saat ini dengan layanan smart branch, perlu didorong. Pihaknya berharap dengan peningkatan layanan transaksi di Bank NTT ini, akan mengurai antrian panjang serta dari sisi kualitas layanan lebih maju.
Wali Kota Kupang, Jefirstson Riwu Kore dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Managemen Bank NTT di bawah Bomando Direktur Utama, Alex Riwu Kaho.
“Begitu banyak perubahan dan kreativitas yang dibuat oleh Bank NTT. Sekaligus membantu ekonomi di Kota Kupang. Sebagai pemimpin di kota ini kami merasakan betul bagaimana gejolak ekonomi di masa pandemi ini. Namun Bank NTT tetap berjuang luar biasa. Tadi bapak dari OJK mengatakan, kreditnya bertumbuh, itu prestasi yang luar biasa. Dari sisi prestasi, kreativitas, kami melihat pemimpin yang sekarang adalah orang yang memiliki visi luar biasa kedepan. Ini pemimpin-pemimpin yang kita cari untuk membangun Indonesia khususnya ekonomi di Provinsi NTT,” kata Jefri.
Dia menambahkan, “Saya berterima kasih kepada Pak Alex dan direksi yang lain karena secara luar biasa membantu kami di kota ini untuk membantu ekonomi. Bapak Nyoman juga berkolaborasi dengan kami sehingga inflasi di kota bisa terjaga baik. Saya kira ini langkah awal yang luar biasa, untuk ekonomi di sini bertumbuh secara baik. Saya atas nama Pemkot Kupang ucapkan banyak terima kasih kepada Bank NTT yang sudah cukup bayak membantu kami di kota ini.”
Masih dalam kesempatan itu, wali kota pun menjelaskan bahwa ketika masuk kota, ada banyak perubahan yang disumbang oleh Bank NTT. Salah satunya, air mancur Bundaran PU. “Air mancur itu milik Bank NTT. Bukan milik Pemkot. Itu adalah media iklan kerja sama antara Pemkot Kupang dengan Bank NTT dan itu adalah salah satu terobosan. Kami berterima kasih atas kepeduliannya terhadap kota ini,” tegas Wali Kota Jefri.
Masih dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa masyarakat harus tahu bahwa kontribusi Bank NTT terhadap Kota Kupang cukup banyak. Banyak keuntungan yang diperoleh Pemkot Kupang atas kerja sama dengan Bank NTT. Ada CSR, dan juga kemudahan lain bernilai puluhan miliar yang sudah diterima.
“Atas nama pribadi saya ucapkan banyak terima kasih atas kerja sama dan kreativitas-kreativitas yang dilakukan oleh pemimpin yang sekarang. Yakni bagaimana menggunakan dana sekecil-kecilnya untuk kesejahteraan masyarakat. Saya berterima kasih karena selama pandemi ini, Bank NTT juga terlibat dalam vaksinasi dalam berbagai tempat di kota ini. Hari ini persentase jumlah warga yang divaksin adalah 64 persen. Dibandingkan dengan NTT secara keseluruhan 18 persen. Kita terus berjuang baik lewat lembaga-lembaga lain, kita berterima kasih kepada TNI Polri, Kajari dan Kajati yang bayak membantu kita.”
Tak hanya sekali, wali kota berterima kasih kepada Bank NTT yang sudah dengan luar biasa men-create berbagai peluang bisnis dalam menjaga pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang.
“Dan saya berterima kasih juga bahwa sebagai pemegang saham, apa yang dikatakan oleh Pak Dirut tadi, kita mencapai angka Rp 254 M. Kalau dihitung, Pemkot Kupang dapat belasan miliar dari situ. Terima kasih kepada Bank NTT,” pungkasnya. (dpasifik)