Kupang, detakpasifik.com – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, PT Flobamor berhasil menorehkan pencapaian terbaiknya di tahun 2021.
Meski saat ini terdapat perlambatan ekonomi secara global yang dipicu oleh pandemi virus Corona, perusahaan daerah itu mampu menjaga efisiensi dan penghematan dalam berbagai aspek hingga mampu mencetak keuntungan Rp500 juta dan telah disetor ke kas daerah.
Komisaris Utama PT Flobamor, Semuel Haning dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (23/4/2021) lalu mengatakan pencapaian itu ditorehkan manajemen PT Flobamor tanpa adanya penyertaan modal dari Pemerintah NTT.
“Puji Tuhan, meski di masa pandemi Covid-19, dengan efisiensi dan penghematan di berbagai aspek, kita berhasil menyetor keuntungan bagi PAD NTT sebesar Rp500 juta tanpa ada penyertaan modal selama kita beroperasi sejak kita ditunjuk oleh Pemegang Saham Prioritas (PSP), dalam hal ini Pak Gubernur NTT,” kata Semuel Haning, mengutip situs Selatan Indonesia.
Semuel menerangkan, pada RUPS yang digelar di Hotel Sasando itu, dibahas berbagai langkah strategis terkait ekspansi bisnis yang bakal dilakukan PT Flobamor ke depannya. Salah satunya menurutnya adalah tentang Kapal Ile Boleng yang tengah bermasalah.
“Pihak kita sudah menjalankan semua tahapan dan prosedur sesuai ketentuan yang berlaku, dan Pak Gubernur telah meminta Kadis Perhubungan untuk membicarakan dengan departemen terkait di Jakarta dan sudah disepakati tetapi karena ada kebijakan refocusing anggaran lantaran Covid-19 sehingga realisasinya masih tertunda,” ungkap pria yang kerap disapa Sam itu.
Dukung Pemasaran Program TPJS
Komisaris PT Flobamor, Hadi Djawas mengatakan untuk menunjang program kerja pemerintah Provinsi NTT saat ini di berbagai sektor, PT Flobamor yang core bisnisnya pada usaha perkapalan, ke depannya membutuhkan sekitar tiga sampai lima unit kapal untuk mendukung peningkatan ekonomi dari berbagai sektor.
PT Flobamor juga sedang mengembangkan bisnis baru berupa penyaluran beras ke Aparatur Sipil Negara (ASN). “Kita juga sedang mengembangkan bisnis baru yaitu penyaluran beras ke ASN, dan saat ini baru dijalankan untuk ASN di Pemprov NTT, dan kita sedang melakukan penjajakan ke ASN di Kota Kupang dan seluruh kabupaten,” kata Hadi Djawas.
Ia menerangkan untuk mendukung pemasaran dari program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang kini sedang gencar digalakkan Pemprov NTT, PT Flobamor berperan aktif dalam mencari pasaran di luar NTT sambil menunggu pembangunan pabrik pakan ternak di NTT.
“Kita dukung TJPS dengan mencari pasar luar dalam jumlah besar. Sehingga kita butuh sinergi lintas dinas terutama dinas pertanian sehingga data tentang waktu tanam dan panen serta kapasitas produksi harus benar-benar kita ketahui,” ungkapnya.
Tentang pengembangan sapi, ia mengatakan, saat ini telah dijalin kerja sama antara PT Flobamor dengan sejumlah BUMD di Jawa yaitu DKI Jakarta serta BUMD di Jawa Barat untuk pengiriman sapi. Ia mengatakan tahun 2021 pihaknya tengah berupaya memenuhi permintaan 1000 ekor untuk DKI Jakarta dan 500 ekor untuk Jawa Barat.
Menurut Hadi, ke depannya tempat pemotongan hewan dalam skala besar akan dibangun di wilayah NTT seturut permintaan Gubernur Viktor B Laiskodat. Hal ini agar NTT tidak lagi mengirimkan sapi hidup ke luar daerah melainkan dagingnya.
(JP)