Salatiga, detakpasifik.com – Universitas Kristen Satya Wacana, UKSW, Salatiga, Jawa Tengah, kembali meraih 6 prestasi prestisius sekaligus dalam acara Anugerah LLDIKTI VI tahun 2024, yang digelar di Rama Shinta Hall, Patra Jasa Hotel & Convention Jl. Sisingamangaraja, Candisari, Semarang, Kamis, 12 Desember 2024.
Wartawan detakpasifik.com Pius Rengka dari Kota Salatiga, Jawa Tengah, semalam melaporkan, dua tahun belakangan ini UKSW terus merajut sejumlah prestasi dan reputasi. Disebutkan, UKSW seperti sedang bangkit kembali dari keterlenaan yang lama lalu mengukuhkan dirinya sebagai salah satu universitas swasta terkemuka di Jawa Tengah.
Prestasi UKSW dalam rentang sejarah perguruan tinggi di Indonesia telah lama dikenal masyarakat luas. Dinamika perkembangannya tidak melunturkan mutu dan ketegaran sikap dan pilihan nilainya. Keenam prestasi prestisius yang diperolehnya itu dilaporkan sebagai bukti konsistensi sejarah reputasi sekaligus membukukan catatan positif tutup tahun 2024.
Keenam prestasi itu masing-masing, Academic Leaders LLDIKTI Wilayah VI Kategori Pemimpin Perguruan Tinggi diraih oleh Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si yang adalah Rektor perempuan pertama di UKSW; Academic Leaders LLDIKTI Wilayah VI Kategori Dosen diraih oleh Pdt. Izak Y.M. Lattu, Ph.D, alumnus Harvard University; PTS Dengan Pengelolaan Kerja Sama Terprogresif; PTS Dengan Penerapan Standar Mutu Program Perguruan Tinggi Terprogresif; PTS Dengan Pengelolaan Prestasi Kemahasiswaan Terprogresif; PTS Dengan Peningkatan Kinerja dan Reputasi Penelitian Terprogresif.
Catatan sejarah prestasi gemilang yang diraih ini, menurut Prof. Intiyas, diperoleh lantaran kontribusi banyak pihak dan kerja sama SATUHATI yang selama ini ketat diterapkan di universitas tersebut. Meski ada secuil kerikil kritik atas pengetatan ini, tetapi semua kinerja insan UKSW adalah bukti dan buah dari opsi yang dipilih. Tidak ada hasil tanpa proses yang luar biasa. There has no glory without suffering.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI yang berkantor di Jalan Pawiyatan Luhur I/1 Bendan Dhuwur Semarang 50233 memberikan apresiasi sangat tinggi dan dorongan kepada para dosen perguruan tinggi swasta di wilayah Jawa Tengah untuk meningkatkan kinerja Tridharma Perguruan Tinggi. Setelah dicermati secara objektif maka LLDIKTI Wilayah VI menyelenggarakan acara “Anugerah LLDIKTI Wilayah VI Tahun 2024”.
Baca juga:
UKSW Melangkah ke Panggung Internasional
Humanisme UKSW Tidak Boleh Pudar Meski Diterpa Teknologi AI
Tentu saja perguruan tinggi penerima penghargaan itu tidak hanya UKSW, tetapi UKSW merupakan universitas swasta penerima penghargaan paling banyak di antara 37 universitas lainnya.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai salah satu apresiasi dan dorongan kepada perguruan tinggi swasta serta mitra kerja di wilayah Jawa Tengah dalam mendorong peningkatan kinerja Tridharma Perguruan Tinggi.
Universitas Terbaik
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dari tahun 1956 hingga sekarang mengalami penggalan sejarah menarik. Periode Awal (1956-1960) UKSW didirikan pada tanggal 30 November 1956 oleh Badan Pendidikan Kristen (BPK) di Salatiga, Jawa Tengah. Awalnya, UKSW hanya memiliki dua fakultas: Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum. Pada tahun 1957, UKSW menerima mahasiswa dan menggelar perkuliahan.
Pada fase perkembangan selanjutnya yang disebut era perkembangan dan pengembangan (1960-1980) UKSW mengalami perkembangan yang pesat dengan pembukaan beberapa fakultas baru, seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teologi.
Pada tahun 1970-an, UKSW memperluas program akademiknya dengan menambahkan program sarjana dan diploma. UKSW juga mengembangkan kerja sama dengan universitas-universitas lain di Indonesia dan luar negeri. Lalu lantaran perubahan regulasi perguruan tinggi di Indonesia yang menuntut agar semua perguruan tinggi harus melewati proses akreditasi dan pengakuan (1980-2000), maka tahun 1980-an, UKSW memperoleh akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk beberapa program studinya. Pada tahun 1990-an, UKSW mendapat pengakuan sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia. Lantaran itu, UKSW memperluas program pascasarjana dan doktor.
Situasi dan konteks eksternal politik dan tata kelola serta kelembagaan universitas terus berjalan sehingga pada era otonomi dan internasionalisasi (2000-2020), maka tahun 2000-an, UKSW memperoleh otonomi dalam pengelolaan akademik dan keuangan. Karenanya UKSW memperluas kerja sama internasional dengan universitas-universitas di Asia, Eropa, dan Amerika. Akibatnya banyak dosen UKSW jebolan universitas ternama di Eropa, Amerika, Australia dan Indonesia.
Baca juga:
Program Studi Pembangunan UKSW Promosi Doktor ke 83
UKSW Menjadi Entrepreneurship Research University
Pada tahun 2010-an, UKSW memperkenalkan program-program baru seperti Fakultas Teknik dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Maka kini di era abad 21 (2020-hingga kini, UKSW terus meningkatkan kualitas akademik dan riset dengan fokus pada inovasi dan entrepreneurship. UKSW memperkuat kerja sama dengan industri dan masyarakat untuk meningkatkan relevansi dan dampak penelitian.
Pada tahun 2022, UKSW merayakan ulang tahun ke-66 dan terus berkomitmen untuk menjadi universitas yang unggul dan berdampak di bawah kepemimpinan rektor perempuan pertama di UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami. Sejak kepemimpinannya UKSW menjahit perlahan aneka reputasi dan terutama prestasi.
Catatan reputasi dan prestasi itu antara lain peringkat 3 dalam kategori universitas swasta terbaik di Indonesia (versi Webometrics, 2022); Akreditasi A dari BAN-PT untuk beberapa program studinya; Pengakuan sebagai “Universitas Berkelanjutan” dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti, 2019).
Sementara itu beberapa catatan khas yang membedakan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan universitas swasta lainnya di Jawa Tengah dan Indonesia ialah bahwa secara akademik UKSW menekankan pengembangan karakter mahasiswa melalui program-program kemasyarakatan dan keagamaan.
Demi kepentingan itu kurikulum UKSW dirancang untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam bidangnya. Akibatnya, UKSW memiliki rasio mahasiswa-dosen yang rendah, sehingga memungkinkan interaksi yang lebih intensif. UKSW memiliki budaya Kristen yang kuat dan menjadi salah satu universitas Kristen terkemuka di Indonesia, meski di universitas ini menerima semua mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan apa pun latar belakang agama mereka.
Kampus UKSW yang persis di jalur Jalan Utama Jl. Diponegoro, dirias dengan lingkungan yang asri dan nyaman karena UKSW memiliki fasilitas yang memadai, termasuk perpustakaan tujuh lantai yang diisi dengan ribuan buku dan jurnal nasional dan internasional, laboratorium, dan fasilitas olahraga.
Menilik sejarah panjang perguruan tinggi tertua di Kota Salatiga ini, beberapa program studi telah memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kerja sama dengan universitas-universitas ternama di Asia, Eropa, dan Amerika, dan memiliki jaringan alumni yang kuat dan aktif, selain kerja sama dengan industri untuk meningkatkan relevansi dan dampak penelitian. Program-program unik seperti Fakultas Teologi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, program pengembangan entrepreneurship untuk mahasiswa, dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan pengabdian masyarakat.
Maka ketika UKSW meraih sekaligus 6 prestasi prestisius sekaligus, tidak mengherankan terutama bagi masyarakat Jawa Tengah. Kampus mungil nan asri itu telah mengukuhkan sedikitnya 84 Doktor di Fakultas Interdisiplin Studi Pembangunan. Beberapa fakultas terkenal yang mengesankan pada masa awal yaitu Fakultas Elektro, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan kini, Fakultas Teknik Informatika menempati urutan kelima fakultas teknik informatika terbaik di Indonesia.
(dp/pr)